Disuatu tempat yang kosong...
Sepi...
Tangis ini kian menjadi...
Tangis kekesalan,
Tangis penyesalan,
Tangis keraguan,
Tangis penyiksaan,
Dan tangis kekecewaan...
Bersatu dalam secuil sisa hati..
Sampai tak lagi dapat berhenti..
Perlahan...
Tapi pasti...
Dalam buram air mata
Bayangmu datang
Dan kembali memelukku..
Rasanya seperti nyata
Berada dalam pelukmu
Sebagaimana dulu kurasa...
Ini benar dirimu bukan hanya bayangmu..
Yang selalu tenangkanku
Ya..tenangkanku...
Tapi..
Mengapa hadirmu selalu tepat?
Apakah batin kita masih terikat?
Sekali lagi kuyakinkan diriku...
Itu memang dirimu
Dan biarlah ini berjalan
Karena sejujurnya aku..
Terlalu berat untuk tidak melihat bayangmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar