Setitik Cahaya

 Tentang mennadi setitik cahaya yang tak seberapa...

Diantara gelap gulita malam inu...

Berulang kali hampir redup ditiup sang bayu...

Tapi tak pernah pudar semangatku.  .

Cahayaku...

Mungkin tak seberapa...

Sulit pula untuk sekedar beratahan...

Ditengah terpaan sang bayu..

Dan dinginnya bulir bulir embun yang terjatuh.  

Meski aku tahu...

Tak seberapa diinginkannya diriku...

Masih ku disini tetap pertahankan...

Nyalaku yang mungkin tak mampu tuk sekedar terangi malam gelapmu..

Tapi masih ku disini.. 

Dengan secercah harapku...

Untuk tetap disampingmu...

Meski tlah habis cahayaku ...

Meski hanya dalam redupku...

Sepanjang hidupku

 Tuhan... aku ucap terima kasih atas nikmat nafas yang engkau hembuskan 

Meski hamba tak tahu sampai kapan hamba mampu menghirupnya..

Tuhan...aku ucap terima kasih atas kasih yang engkau kirimkan terhadapku

Meski hamba tak tahu sampai kapan hamba bisa terus bersamanya...

Yang hamba tahu,,,

Hanyalah...

Hamba ingin selalu menyayangi mereka 

Ingin selalu mencintai mereka dimanapun engkau menempatkan hMba kelak..

Hamba tak ingin cinta hamba terhadap mereka menghilang seiring hilangnya raga hamba dari sisi mereka

Karena sepanjang hidup dan mati hamba, hamba ingin selalu berada disetiap hembus nafas mereka...

Aku titipkan senyum,canda tawa bhgia mereka kepada orang yg paling ku sayang

Tuhann..... aku sangat merindunya...

Aku mohon... bahagiakanlah ia seperti ia ingin membahagiakanku...

Aku mohon kali ini saja... pelukkan dia untukku...

Sampaikan sebesar apa cinta dan rinduku terhadapnya

Seiring berlalunya nafasku ,jangan biarkan ia meneteskan air matanya...tolong sampaikan bahwa aku amat sangat menyayanginya dimanapun aku berada...

Tentang sebuah cerita

 Seuntai kisah

Kasih berasakan sendu

Langkah demi langkah pilu

Seolah tak harap lagi bersatu

Kecewa? 

Teramat sangat..

Kukira  sejalan itu semudah ucapan

Ternyata semua hanya angan2ku...

Kukira semesta akan  membawa kita berdampingan,

Ternyata kita diciptakan sebatas beriringan...

Deru nafas yang saling berpacu,,

Mengungkap rasa kecewa yang kian beradu...

 Entah siapa yang salah disini,

Aku hanya  bisa berpasrah...

Menerima takdir tanpa amarah...

Bertawakal dengan sedikit menghilangkan akal...

Cukup ikut berperan tanpa melibatkan perasaan...

Cukup 1 tujuanku hanyalah kebahagiaan kalian...

BAHAGIAMU UNTUKKU

Kamu tahu, kamu segalanya untukku

Kamu tahu, kini hidupku hnya kamu

Terpisah jarak,

Dikacaukan waktu,

Diterpa badai masalah yang tak kunjung usai..

Tapi pernah goyahkah aku?

Meski melihatmu membaik disana

Dengan segala disekelilimu?

Berubahkah aku?

Meski perkataan mu membunuh semngatku?

Mundurkah aku?

 Meski dgn semua itu aku harus sadar diri

Siapa aku disini

Hnya seseorang yang hadir ditengahmu dan dia 

Melihat senyuman 2 malaikatmu, 

Sejujurnya membuatku terhentak keras

Tersadar jika disini bukan seharusnya aku berada..

Tapi apalah dayaku, 

Ego ku bersikukuh membuatku berdiri,

Meski sakit terkoyak ini kianlah menganga

Ego ku bersikukuh membuatku menunggu

Meski  entak sampai kapan waktuku

 Pesanku...

Berbahagialah dgn dua malaikatmu. Jagakan senyum mereka untukku,

Agar tak terlalu perih pandangku 

 Jangan biarkan mereka menangis,

Krn kesedihan mereka adalah kesedihanku...

Tak apa jika akhirnya aku kembali menjadi aku...

Aku yang hanya dapat memandangmu dan mereka dari atas sana.

Tapi berbahagialah.. karena bahagiamu adalah untukku...

SERPIHAN RINDU

Hembusan berat nafasmu,

Elok doa mu

Hangat dekap pelukmu

Kini hadir 

Sebagai serpihan2 ingatan yang tersusun rapih

Ungkapan sayangmu

 tindakan2 kecilmu yang bangkitkan senyumku,

Tangis dan tawa yang 

Sudah kita lalui bersama,

Semua terangkai di depan mataku...

Bagaimana aku tak rindu...

Jika kau disana tengah merinduku...

Bagaimana aku tak menangis...

Jika kau disana tengah menahan tangis..

Bagaimana aku tak sakit...

Jika pemilikku tengah meredam kesakitan...

Tuhanlah yang menciptakan 

Engkau sebagai pemilik dan 

Aku sebagai serpihan...