Sebuah Kenyataan

Ketika kekecewaan
Menjadi alasan
Untuk tak lagi memberi kesempatan.  ..
Ketika kemunafikan
Menghalangi seorang insan
Untuk memaafkan...
Lagi...
Dan lagi...
Sekarang...
Satu demi satu alasan
Aku mendapat mimpi itu
Mulai terlihat...
Bahwasanya memang benar ...
Hatimu juga tak mampu menghapus
Kenangan yang samar2 teringat...
Pandaimu sembunyikan kehancuran...
Setengah windu terakhirmu
Brsama sakit yang kian merobek hati....
Sampai waktu terakhir kemarin...
Berseminya pupus Oktober...
Menjadi saksi bisu
Antara rindu dan kesakitan
Seperti Detak jantung yang mulai berpacu kembali
Hidupmu dan hidupku kini...
Semakin terlihat menjauh oleh keadaan...
Namun yakinku engkau juga rasa
Bahwa yang mendekatkan hati kita ialah Tuhan...
Meskipun langkah kita tak dapat lagi sejalan,
Aku yakini Tuhan lah yang akan menuliskan...
Tentang aku, kau dan sebuah kenyataan...

Lirik Lagu "Wis Cukup" (Voc Dory Harsa)

Cipt : @didikempot_official

Wis cukup...
Nggonmu gawe...
Gawe loro atiku...
Wis cukup...
Nggonmu gawe...
Gawe nangis mripatku...
Tak tompo...
Orapopo...
*Aku ra loro ati karo kowe..
Snajan aku kerep mbok laraake
Mung siji wedi sing tak pikirake...
Aku ojo nganti ditinggalke
*Bebasan nangis ora metu iluhku
Nangis nangisi rasa tresnaku
Bebasan lara
Suwe ora ketemu...
Marine yen kowe ra ninggal aku...

Apa arti diriku?

Rasa.  .  .
Yang tak pernah lekang oleh waktu,
Selalu dan selalu,
Terasa dihatiku...
Kenapa engkau kembali,
Jika hanya untuk menyakiti
Menyakiti hati yang kau buat bahagia
Lalu sesaat kemudian kau tinggal pergi...
Lagi dan terulang lagi,
Tak pernah kau beriku kesempatan tuk lupakanmu..
Jika harus ku jujur
Memang tak dapat aku lupakan hadirmu..
Bukan hadir fisikmu
Tapi hadir bathinmu yang selalu dampingiku.
Lalu...
Sebenarnya apa artiku dalam hidupmu?